Kementerian Perhubungan (Kemenhub) siap memberlakukan pengaturan lalu lintas contra flow menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Hal ini juga telah disepakati melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kemenhub, Korlantas Polri, dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Sistem rekayasa lalu lintas contraflow sering dipilih untuk memecah kemacetan, termasuk di masa libur Nataru 2025. Contraflow bukan perkara aneh karena biasa dilakukan polisi untuk mengendalikan arus lalu lintas, seperti di Ruas Tol Tangerang wilayah Kebon Jeruk di pagi hari.
Contraflow adalah sistem rekayasa atau pengaturan arus lalu lintas yang dilakukan dengan cara mengubah sebagian arah arus lalu lintas kendaran di jalan yang sedang mengalami kemacetan. Biasanya satu lajur jalan dari arah berlawanan akan dipakai oleh mobil yang arus lalu lintasnya lebih padat.
Strategi ini dinilai efektif dalam mengurai kemacetan, khususnya di jalan tol. Salah satu jalur kendaraan diperbesar dengan mengambil satu lajur pada jalan di sebelah. Arus lalu lintas dari arah sebaliknya tetap ada, namun lajurnya berkurang karena volume kendaraan yang melewati lebih sedikit.
Namun begitu, melewati lajur contraflow tidak bisa sembarangan. Ada panduan yang sebaiknya diikuti untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan berkendara. Pasalnya, contraflow hanya dibatasi separator berupa safety cone.
Padahal, kendaraan dari kedua lawan arah melaju dengan sama kencangnya. Ditambah volume kendaraan yang tinggi di masa libur Nataru, potensi kecelakaan akan meningkat kalau Anda tidak hati-hati.
Tips Berkendara di Lajur Contraflow
1. Ketahui Titik Awal Contraflow
Sebelum melintas, Anda perlu mengetahui jadwal dan lokasi contraflow. Informasi mengenai contraflow biasanya bisa didapatkan melalui social media atau operator jalan tol. Sebelum lajur lawan arah pasti ada rambu-rambu yang dipasang.
2. Pastikan Pintu Keluar Tol Tujuan Tidak Terlewat
Lajur contraflow memiliki satu pintu masuk dan satu pintu keluar. Jika pintu gerbang keluar tol sudah terlewat, maka Anda harus melanjutkan perjalanan hingga Lajur contraflow berakhir dan mencari pintu keluar terdekat. Jangan nekat jalan mundur atau lawan arus demi ke pintu keluar tol yang terlewati.
3. Mobil Berada di Lajur Kanan Sebelum Contraflow Mulai
Ketika sudah mengetahui titik dan lokasi Lajur contraflow, Anda perlu mempersiapkan kendaraan di lajur kanan. Bersiaplah 2 km sebelum pintu masuk Lajur contraflow supaya tidak kelewatan atau melakukan manuver mendadak yang berbahaya.
Misalnya, Lajur contraflow berada di KM 50, maka pengemudi harus bersiap mengambil lajur kanan saat berada di KM 48. Dengan demikian, arus lalu lintas kendaraan lain tidak akan terganggu dan tidak memicu kecelakaan.
4. Jaga Jarak Aman
Ketika melintasi lajur contraflow, dihimbau untuk mengendalikan kecepatan dengan cara menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Terapkan metode 3 detik untuk menghitung jarak aman dengan mobil di depan, tambah hingga 5 detik kalau jalan licin atau hujan deras turun.
5. Dilarang Ngebut!
Kendaraan tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat. Jika kendaraan terlalu pelan, akan menghambat lalu lintas. Terlalu cepat, dapat menabrak mobil di depan karena tidak menjaga jarak aman. Idealnya, kecepatan kendaraan selama di lajur contraflow adalah 60 km/jam.
6. Hindari Keluar Lajur Contraflow
Pada lajur contraflow, kendaraan akan langsung berhadapan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan sehingga memiliki tingkat bahaya tinggi. Apabila ada kendaraan yang keluar dari lajur contraflow ataupun sebaliknya, tentu sangat berbahaya.
7. Fokus dan Waspada
Melewati Lajur contraflow tentu berbahaya apabila Anda tidak fokus. Oleh karena itu, metode safety driving perlu diterapkan selama melintasi Lajur lawan arah. Tetap melihat ke arah depan, sisi kanan dan kiri lewat spion, dan sesekali melihat ke arah belakang.
Selain itu, pastikan Anda dalam kondisi prima dan tidak mengantuk agar lebih waspada saat hendak memasuki lajur contraflow. Selama menggunakan lajur ini, Anda tidak bisa menepi dan beristirahat di rest area karena menggunakan arah berlawanan.
8. Waspada Safety Cone Jatuh
Ada risiko safety cone terjatuh akibat tersenggol kendaraan atau terkena dorongan angin yang sangat kuat. Oleh sebab itu, perhatikan kondisi cone jauh ke depan untuk mengantisipasi masalah. Segera kurangi kecepatan dan lewati celah yang ada sehingga tidak sampai menabrak cone yang jatuh.
9. Harus Sabar dalam Antrean
Karena mobil mogok atau safety cone menghalangi arus contraflow yang hanya satu lajur, kendaraan yang berada di lajur tersebut harus berhenti. Jangan melakukan perbuatan nekat seperti masuk ke jalan lawan arah meskipun sepi. Sabar dan tunggu sampai arus kembali bergerak atau ada perintah dari kepolisian.
10. Pastikan Kondisi Mobil Sehat
Tentu Anda tidak mau mobil tetiba mogok di tengah lajur contraflow. Karena hanya memanfaatkan satu lajur jalan dan tidak bisa kembali ke lajur normal, posisi berhenti mobil Anda akan langsung memblokade arus lalu lintas bahkan bisa berhenti total jika tidak ada solusinya.
Untuk itu, pastikan mobil dalam kondisi sehat sebelum memutuskan untuk masuk ke Lajur contraflow. Jangan memaksakan untuk masuk kalau mobil tidak dalam kondisi fit. Karenanya, lakukan servis berkala di bengkel resmi atau langganan supaya tidak mau bermasalah di lajur contraflow.
11. Waspada Mobil Mogok di Lajur Contraflow
Usahakan tetap tenang, sebisa mungkin pinggirkan mobil ke pembatas di tengah jalan tol. Jangan memaksakan masuk ke lawan arah karena berisiko kena tabrak. Nyalakan lampu hazard dan pasang segitiga tanda bahaya sekitar 20 meter di belakang mobil.
Semua penumpang wajib turun dan berdiri di depan mobil yang mogok setidaknya sejauh 10 meter untuk mencegah bahaya kalau sampai mobil kena tabrak kendaraan lain yang tidak waspada. Segera panggilan bantuan darurat untuk perbaikan atau memindahkan mobil.
Gunakan Pelumas Transmisi Mobil Manual dan Otomatis Prestone
Pelumas transmisi merupakan salah satu cairan penting yang wajib diperhatikan kondisinya. Pemilik mobil pasti tidak mau transmisi mengalami overheat saat kena macet panjang atau di jalan menanjak yang membuatnya mengalami selip sehingga mogok, khususnya di momen libur Nataru.
Prestone Automatic Transmission Fluid (ATF) Series sangat cocok digunakan oleh kendaraan-kendaraan transmisi otomatis segala usia, baik bensin maupun diesel. Bahan dasar Synthetic dan Fully Synthetic diformulasikan Prestone supaya dapat memenuhi spesifikasi Multi-Vehicle pada berbagai merek mobil yang beredar di Indonesia.
Berikut daftar produk transmission fluid series terbaru dari Prestone:
- Prestone Manual Transmission Fluid GL-4 SAE 80W-90 Synthetic
- Prestone Automatic Transmission Fluid High Viscosity (HV) Synthetic
- Prestone Automatic Transmission Fluid Low Viscosity (LV) Fully Synthetic
- Prestone CVT Fluid Fully Synthetic
Prestone Manual Transmission Fluid (MTF) GL-4 SAE 80W-90 Synthetic sangat cocok untuk kendaraan dengan transmisi manual yang bekerja keras setiap hari. Dapat meredam suara transmisi secara signifikan, pelumas ini juga kompatibel dengan synchronizer untuk memberikan perpindahan gigi yang mulus dan mudah.